Begitu kita membayangkan indonesia,mungkin di benak kita ini merupakan Negara kaya yang sedang dalam masa kehancuran..dengan semua yang ada di Indonesia,Negara ini sepertinya memang sedang kesulitan menangani keadaan dan situasi kenegaraan yang ada.semuanya bermasalah , kalangan atas bermasalah dengan banyak kasus korupsinya, mereka yang diatas sibuk menggali harta Negara dan menumpuknya diperut mereka sendiri,tanpa berdosa mereka yang berada di atas memakai mobil-mobil mewah,mengeluh ruangan rusak,toilet rusak dan segala sesuatu.berjalan tegap dengan badan dihiasi barang-barang kualitas nomer satu,selalu ingin diprioritaskan.mau gedung kantor mewah , dengan berbagai fasilitas yang mewah.pertanyaan saya anda mau bekerja atau berekreasi ? satu-satunya dari mereka yang rusak,menurut saya adalah bagian otaknya.karena ada salah satu syaraf yang putus membuat rasa malu menjadi tidak ada.para koruptor kalangan atas tetap berjalan dengan tegap walaupun banyang-bayang tersangka didepan mata.”masih jadi saksi” “minta keadilan para penyidik” dan sejuta kebohongan itu yang mereka lakukan ketika kasus korupsi mulai terbongkar.pernahkah mereka terbanyang dengan anak-anak yang tidur diatas gerobak yang ditarik oleh orangtuanya,atau seorang bapak yang menggendong mayat anaknya untuk dimakamkan karena tidak punya biaya.dimana keadilan?dimana hukum diindonesia?
Dan ketika masuk kealam kalangan bawah saya seperti melihat tulisan”welcome to the jungle”.dimana semua dihalalkan untuk bertahan hidup,pembunuhan,mutilasi,dan segala macam kejahatan keji ada disini.kita seperti melihat sekelompok binatang yang sedang mencari makanan dan menghalalkan segala cara.kalau dikalangan atas membunuh secara perlahan,disini membunuh secara langsung.begitulah tingkat ekonomi yang ada berkaitan dengan banyaknya kriminalitas yang terjadi!
Hukum di Indonesia,apa benar itu ada?atau hanya dijadikan sebuah formaliatas belaka,hanya dijadikan sebagai salah satu syarat berdirinya suatu Negara tanpa ada realisasi yang benar tentang apa itu hukum.saya sendiri,saya malas melihat berita di televisi yang isinya hanya berita criminal,pembunuhan,perampokan,bahkan ada biasanya terselip berita yang menurut saya miris,seperti berita bocah yang menusuk temannya,seorang nenek yang dipenjarakan karena mencuri biji kakao,dipenjarakan karena mencuri sandal..itu konyol!bentuk-bentuk kejadian di atas adalah salah satu bentuk hilangnya rasa “takut” masyarakat terhadap hukum yang berlaku,atau mereka sama seperti saya yang merasakan bahwa hukum di Indonesia hanya sebuah judul dari lembaga.
Dari ranah atas semua berita-berita hukum yang mencakup kalangan atas tersaji layaknya telenovela,sandiwara dimana-mana,kesaksian yang dibumbui kebohongan.”saya tidak punya blackberry yang mulia” tersaji seperti salah satu slogan iklan,semua kasus yang ada pun seperti timbul dan tenggelam tersaji,memanas dibumbui banyak kisah.selalu ada kasus peralihan dari kasus utama yang sedang panas.seperti bank century,bagaimana kabarnya sekarang?sudah lama lenyap ditelan berbagai kasus dari si biru yang sibuk berjual beli buah-buahan.apel malang,Washington,semangka.mereka itu para pemimpin rakyat,wakil rakyat atau tukang buah.pintar sekali bernegosiasi soal buah.si biru sebagai partai baru yang langsung menjadi dominan karena janji-janjinya.si biru dengan slogan anti korupsi yang nyatanya bohong.dimana hukum?penyelidikan yang lama..berbelit!mungkin kalau kasus ini benar-benar terungkap,mungkin saya baru yakin kalau hukum di Indonesia itu ada.bukan bualan.
Hukum di Indonesia hanya seperti telenovela.dimana ada skandal gelap antara seorang tersangka dengan salah satu penyidik,dimana ada anggota hukum yang disuap agar tahanan bisa jalan-jalan,suami ditahan sebagai tersangka tapi istri bisa hamil,dimana ada dua pengacara ribut.semua itu lelucon konyol,sebuah drama dimana hukum yang dikatakan penuh keadilan nyatanya bisa dibeli oleh sikaya.ranah hukum benar-benar hancur,polisi sebagai penegak yang harusnya menegakkan kasus narkoba malah ikut memakai narkoba.
Sejuta pertanyaan bila kita memikirkan soal hukum di Indonesia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar